Ternyata, puncak dari kecewa bukanlah tangis, melainkan tawa sejadi-jadinya. Ketika semua hal yg sudah diprediksi sebelumnya, dikira-kira, diperhitungkan dengan matang, tiba-tiba terjadi di luar ekspektasi. Ketika harapan demi harapan tumbuh setiap harinya, hanya terbayar oleh takdir yang mengecewakan. Ketika itulah bukan air mata yang mengalir, namun rahang yg hampir copot akibat tak dapat berhenti tertawa. Apa lagi yg perlu ditangisi? Tertawakan saja, lalu maafkan. Maafkan diri sendiri yg lebih dulu menebak nasib. Ya, siapa yg tahu apa kata nasib? Nasib adalah kesunyian masing-masing, begitu kata Soe Hok Gie.
Selamat hari memaafkan sedunia
Happy Eid Mubarak 1437 H
Mohon maaf aku sayang kamu lahir batin~
eh.
No comments:
Post a Comment
komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)