2/06/2015

Kata..

Aku pernah membaca puisi berjudul “nama-nama”. Penulis bercerita tentang berapa banyak nama yang pernah singgah dalam hidupnya, datang dan pergi silih berganti. Tapi kamu adalah kamu, populer di kepalaku, begitu kata Pidi Baiq. Ah, itu hanya istilah klise bagi orang-orang yang mengaku cinta mati, susah move on. Istilah yang lahir dari kenyataan hidup orang-orang kebanyakan.

Mengingat adalah cara lain melupakan. Terdengar paradoks tapi bisa dibuktikan. Sekuat apapun usaha kita melupakan sesuatu, sekuat itu juga ingatan kita tentang hal itu. Maka muncul trik jitu kebalikannya. Trik yang lahir dari pengalaman hidup orang-orang kebanyakan.

Aku sering memutar film-film lama, video-video lama, lagu-lagu lama. Aku suka membaca tulisan-tulisan lama, surat-surat lama, pesan-pesan lama. Aku suka melihat gambar-gambar lama, foto-foto lama. Aku suka mengunjungi masa lalu. Menyapa orang-orang lama, teman-teman lama, guru-guru lama. Semua itu kulakukan justru agar aku tak terjebak dalam dunia yang itu-itu saja. Kalau aku mati dan jadi hantu, aku tidak akan jadi hantu penasaran. Yang tidak diterima oleh bumi dan langit. Yang masih terjebak nostalgia, seperti kata Raisa. Menyapa teman lama adalah caraku mengenal dunia baru. Begitu kata orang-orang lain, sisa dari orang kebanyakan yang juga tidak kalah banyak.

Bagiku, semuanya terdengar naif. Selama kamu telah kunobatkan sebagai masa lalu, masa kini, dan masa depanku. Kata mereka yang meyakini konsep “jodohku” ... maunyaku dirimu.. , kata Anang.


Buat kamu: siapapun, dimanapun, kapanpun kamu berkenan membaca tulisan ini sampai tanda titik terakhir.

No comments:

Post a Comment

komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)