1/06/2014

LUNAS !


Well, sudah masuk dini hari dan tadinya saya berniat mematikan lampu, tarik selimut lalu tidur tanpa bermimpi. Tapi rasanya ada hutang yang harus saya lunasi. Hutang menulis, apa lagi? Jadi saya putuskan mengeluarkan lagi laptop dari tas dan mulai menulis.

Besok, maksud saya hari ini, adalah hari pertama masuk kampus setelah kurang lebih 14 hari kami menikmati libur pekan sunyi. Masuk kampus untuk siap menghadapi beberapa ujian akhir di semester ini. Juga pertama masuk kampus di tahun 2014.

Omong-omong, saya pernah berjanji – pada diri sendiri – akan memposting beberapa tulisan berkenaan event tahun baru – yg biasanya memang ramai dibicarakan. Dua tahun lalu saya sempat meracau mengenai resolusi, tahun depannya tentang re-new resolusi. Tahun ini? Ya, sempat terpikir untuk tidak menulis mengenai wacana hidup apa saja yang akan saya realisasikan di tahun 2014, tapi justru berpikir ke belakang, mengulas apa saja yang saya lakukan di tahun 2013. Apa saja resolusi yang terealisasi, atau justru yang hanya menjadi wacana sepanjang tahun. Tapi nyatanya, tulisan saya saat ini sama sekali bukan tulisan kaleidoskopis. Hanya sekadar pelunasan hutang saja.

Tiga bulan terakhir menjelang penghujung tahun 2013, saya sedang agak produktif membaca – juga membeli buku. Oktober lalu saya dihadiahi Negeri Para Bedebah oleh beberapa teman di kampus. Menyusul teh Rifqi yang juga membebaskan saya membeli 1 buku, buku apa saja yang saya mau, dia transfer uangnya, sebagai hadiah. Sempat bingung juga memilih antara Anak-anak Revolusi, Pulang, Maryam, dan Pengakuan Eks Parasit Lajang. Dan pada akhirnya pilihan saya justru jatuh pada Panggil Aku Kartini saja – biografi Kartini yang ditulis Pram. Desember akhir, saya mengantar ade ke rumah buku dan gak tahan untuk membeli buku-buku yang dulu gak jadi saya beli. Tapi akhirnya saya malah membeli Negeri di Ujung Tanduk  (sekuel Negeri Para Bedebah) dan Filosofi Kopi. Sebelum pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan liburan, saya juga sempat meminjam buku Gurunya Manusia dari kurikulatorium fakultas. Jangan salah sangka dulu, saya gak serakus itu mau menghabiskan liburan buat membaca. Sebenarnya gak sengaja pinjam buku itu. Kebetulan saat itu saya sedang menuggu workshop buka, sambil menunggu, saya masuk kurikulatorium buat membaca sesuatu. Nah, belum tuntas baca, workshop nya udah keburu dibuka, ya jadi terpaksa saya bawa ke rumah. Ternyata bukunya bagus, saya jadi tertarik mencarinya di Palasari, sekalian sama Sekolahnya Manusia.

Sebelum masuk tahun 2014, semua buku tadi rampung saya baca. Ups, yang Kartini belum karena saya memang berencana membacanya nanti di bulan April, hehe. Jadi begini, setiap saya selesai menamatkan 1 buku, saya membiasakan menulis review nya. Gak mesti formal, baku, seperti aturan menulis resensi, asalkan ada “bekas membacanya”. Nah, kali ini belumada satu buku pun yang saya tulis reviewnya. Kenapa?

Akhir-akhir ini saya banyak membaca, bukan hanya karya penulis-penulis terkenal, tapi juga karya penulis-penulis yang suatu saat nanti pasti terkenal, aamiin :D Selain membaca buku, saya juga menjelajah di dunia maya dan menemukan artikel-artikel seru buat dibaca. Misal, ketika Goenawan Muhammad menulis soal Kurikulum 2013, atau ketika Munif Chatib bercerita tentang kenapa UN wajib ditolak. Ada juga beberapa teman, sebut saja Isman dan Restu yang artikelnya beberapa kali dimuat di forum guru Pikiran Rakyat. Mereka juga aktif menulis di blognya, tentunya masih bicara seputar Pendidikan, dan buat saya itu keren banget :) Lainnya, saya juga membaca artikel-artikel yang gak kalah keren karya penulis lepas, semisal kompasianer, blogger, atau penulis notes facebook sekalipun.

Nah, semakin banyak tulisan-tulisan keren - yang berasal dari pemikiran-pemikiran keren – yang saya baca, kok malah membuat saya minder. Saya jadi takut untuk menulis. Takut salah menulis resensi buku. Gak berani mengangkat topik-topik yang agak serius karena memang kurang piknik, kurang baca, kurang diskusi, kurang data. Ya tahu diri lah ya. Bahkan mau menulis kalaeidoskop pun jadi ragu, bukan karena tidak ada pencapaian di tahun lalu, hanya saja saya belum menemukan bagian mana yang layak diangkat. Tiba-tiba saja merasa bahwa ide-ide menulis saya kurang mengandung unsur ketertarikkan. Buktinya saya malah lebih tertarik membaca tulisan-tulisan orang ketimbang tulisan saya sendiri, padahal topik yang dibahas sama. Ya memang tulisan sayanya mah belum dibuat, hehe. Ya, itu, karena menurut saya idenya gak menarik, gak dapat angle yang pas. Itulah kenapa sampai saat ini belum saya buat juga review beberapa buku tadi. Percaya/tidak, materinya sudah ada beberapa yang saya kumpulkan. Alasan lain mungkin karena setelah tahun baru memang sudah masuk pekan UAS, saya mulai sibuk membendel soal-soal dan catatan masing2 mata kuliah. Saya juga mulai sibuk berdoa dan meminta doa, hehe

Kalau begitu, sampai di sini dulu saja ngacaprukna. Yang penting sudah lunas hutang saya. Selamat pagi, selamat bobo :)

No comments:

Post a Comment

komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)