1/26/2014

Braga Culinary Night



Bandung punya event baru tiap malam minggu, namanya Braga Culinary Night. Sesuai dengan namanya, acara ini diselenggarakan di sepanjang jalan Braga, Bandung. Jadi, sejak sore jalan Braga ditutup bagi kendaraan baik roda 2 maupun roda 4. Braga pun di dekorasi semenarik mungkin, dibuat stand-stand kuliner serapi mungkin. Juga ada beberapa spot yang memang disediakan untuk berfoto, terbukti dari dipasangnya lampu sorot di situ, buat apa lagi kalo bukan buat foto? Karena memang suasana malam dan remang lampu kurang mendukung bagi orang yang sengaja datang buat foto-foto, bukan buat wisata kuliner -_-
Yap, wisata kuliner. Sepertinya tujuan utama BCN ini ya itu. Walaupun sebenarnya, jalan Braga yang dikanan-kirinya dipadati kafe-kafe ini, tanpa adanya BCN, tetap menjadi tujuan kuliner warga lokal maupun non lokal. Saya jadi berpikir, sebelum datang ke lokasi, nantinya orang-orang makan di kafe-kafe situ juga. Iya, saya datang ke sana. “Wow” nya mana hey?

                Jadi, Sabtu itu saya sudah punya rencana sejak pagi untuk datang ke beberapa acara bersama seorang teman, sebut saja Julia. Rencana pertemuan kami memang sudah diwacanakan sejak sebelum UAS satu bulan lalu, hingga akhirnya akan terealisasi Sabtu ini, tadinya. Iya, karena pada akhirnya saya membatalkan untuk pergi ke Bincang Edukasi dan nonton pemutaran film Efek Rumah Kaca bersama Julia. Alasannya? Belajar bersama. Ah, itu pasti membuat Julia sangat geram, saya tahu. Ia bahkan menyebut saya tukang ingkar janji :3 Yaah, itu belum seberapa dengan sebutan lainnya buat saya seperti tukang bongkar janji, ciderai janji, atau bahkan pemberi harapan palsu. Tapi saya tidak bercanda ketika saya bilang saya harus belajar, karena Seninnya saya ujian perbaikan Analisis Real. Siapa pun yang tahu akan sosoknya, pasti akan melakukan hal yang sama. Lagi pula, saya harus konsentrasi ketika sedang bersenang-senang. Kalau saya jadi pergi, yang ada saya mikirin terus Anril, jadi gak konsen mainnya  -_-

Well, sepulang belajar bersama ternyata ada yang sedang menunggu saya untuk menghabiskan sabtu malam bersama.
               



 Akhirnya, selepas maghrib kami pun berangkat ke BCN.

BCN kali ini adalah yang ke dua setelah minggu lalu tidak diadakan dengan alasan kegiatan tersebut masih perlu dievaluasi. Saya dan Ate kesana karena penasaran, dan sepertinya kebanyakan orang yang datang juga dihantui alasan yang sama, hantu penasaran hihihihi.. #naonsih

Loh serius. BCN ini keren loh menurut saya. Gagasannya gak cuma sampai pada terlaksananya acara, tapi tempat parkir yang di plot dengan baik, juga penjagaan keamanan yang menurut saya cukup menertibkan. Iya, jadi para pengunjung BCN bisa parkir di beberapa gedung bertanda “Parkir Braga Culinary Night” di sekitarnya, seperti misalnya gedung BJB Syariah dan balai kota. Daaaan, info ini saya dapat dari @infobandung sebelum saya berangkat, hehe. Berpikir ke depan itu, adalah ketika sudah memikirkan mau parkir di mana diantara lautan manusia yang tumpah ruah di Braga nanti, jadi browsing dulu :3

Iya, tumpah ruah. Nyaris setumpah acara Braga Festival yang diadakan setahun sekali di tempat yang sama. Ya, BragaFest masih menang :3 Bedanya, di braga fest biasanya ada pameran-pameran lukisan dan karya seni lainnya, juga ada beberapa art performance pastinya, kalau BCN jelas pameran makanan. Oya makanan apa aja yang ada di sana? *dalem hati pembaca* Dari tadi gue baca, pengen tau itu, Neng..

Sabar-sabar, karena memang justru gak ada yang “wah” dari segi kulinernya. Wah? Iya, di situ ada banyak stand yang di list menunya tercantum Hot Dog dengan nama yang berbeda. Yah, intinya mah sosis panggang dikasih mayonaise, saos, ditusuk lidi maupun diapit roti panjang. Ya gitulah. Tukang nasi goreng di acara kuliner kayak gini juga pasti selalu ada. Jajanan khas daerah kayak baso tahu, tahu gejrot, kerak telor, lontong kari juga ada. Khas Bandung sendiri, ada cemilan kayak Ma Icih, Ma uneh, Ma Erot, basreng, makaroni basah, makaroni kering, seblak basah, seblak kering, dimsum, bubur ayam #eh itu cemilan? Iya hehe. Minuman juga banyak yang dikemas secara unik, padahal cuma susu murni, kopi, yoghurt, teh, dan berbagai softdrink. Kalo cari beer, banyak juga, masuk aja ke salah satu kafe di situ hehe.

Terus saya jajan apa? Ada, kami jajan oreo goreng, itu yang paling pengen saya cobain hehe. Jadi oreo dikasih tepung terus digoreng, makannya dicocol sama es krim. Beuhh.. nagih banget nagih. Tapi cukup mahal sob, 20rb untuk kotak berisi 6 butir oreo plus 1 cup kecil eskrim. Besok2 bikin di rumah aja deh :3 Setelah cukup puas mengantri makanan, mengantri foto, dan berdesakkan saat berjalan - ini saya takjub, ternyata keramaian yang memboikot jalan saya disebabkan ada Ridwan Kamil lewat. Saking penasaran banget kali ya warga sama sosok walkotnya yang sukses ngegebrak Bandung dengan berbagai program2 uniknya, sampe mereka rela berdesakkan dan pastinya memboikot jalan saya, cuma buat melihat sosok pa walkot secara live bahkan foto bareng -  saya dan Ate pun pulang.

Cepet banget? Iyaa, malam memang masih panjang, tapi sayang banget kalau dihabiskan di tempat yang bikin cepat bosan kayak BCN. Hehe. Ini strategi sob, saya yakin. Jadi jalan Braga ini kan pendek, ruas jalannya pun gak luas, suasananya juga terlalu ramai kalo buat nongkrong sambil ngobrol-ngobrol santai bareng teman, kekasih, pujaan hati, kecengan, keluarga apalagi sendirian. Jadi, lumrahnya, orang setelah jajan, foto, ya pulang. Kalau pun mau ngobrol pasti langsung masuk ke kafenya atau cari tempat lain. Saya memandang itu sebagai strategi agar pengunjung yang masuk BCN tidak terlalu ramai dan melebihi kapasitas. Strateginya dengan menggelar acara yang bikin penasaran tapi juga bikin bosan berlama-lama di sana. Jadi orang banyak yang masuk, juga banyak yang keluar. Strategi ! hahaha #maksa

Segitu aja deh cerita malam minggu saya, semoga bisa diambil manfaatnya buat siapa pun yang baca. Goes to BCN bisa juga tuh dimasukin ke weekend list kalian :) Salam.






ngantreee..

No comments:

Post a Comment

komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)