9/29/2013

Halo halo halo.

ada cahaya tapi gelap

Susah sekali menemukan ide untuk tugas membuat media pembelajaran, sama susahnya dengan menemukan hasrat melanjutkan tugas proposal penelitian, atau mengotak-atik algoritma untuk tugas membuat salah satu program metode numerik, ah.. susah.
Tiap hari saya buka laptop dengan secuil niat mengerjakan tugas2 kuliah atau himpunan, tapi ujung2nya buka ms word dan melakukan curhatisasi. Apalah namanya..
Beberapa tulisan asal jadi pun lahir, tapi hanya yang satu ini - yang entah atas dasar apa - saya publish di sini.

Ini cerita tentang hidup lagi, hidup saya kini. Sepertinya roda berputar begitu cepat ya. Kemarin pagi saya masih berangkat pagi, pulang malam. Wajar, kuliah jam 7 hampir tiaap hari, lanjut mengajar privat sana-sini yang juga setiap hari. Belum lagi jarak kampus-rumah lumayan jauh, bahkan jauh banget kalau nggak terbiasa. Waktu, tenaga, pikiran terkuras habis. Nggak ada waktu buat main kecuali saya maksain. Kadang malah jadi malas main, lebih memilih tidur seharian di hari minggu kalau memang nggak ada agenda penting. Untuk pulang kampung pun malas luar biasa, saya bahkan bisa bertahan nggak pulang berbulan-bulan sampai akhirnya disuruh pulang hahaha.

                Hari ini semuanya berubah hampir total. Bermula sejak saya pindah ke tempat @aditriasr di daerah Setiabudi, yang kalau jalanan lancar, rumah-kampus bisa ditempuh pakai motor dalam 3 menit saja. Waw. Sampai saat saya mempublish tulisan ini, panggilan privat belum juga datang. Iya, jadi 4 siswa yang dulunya saya pegang otomatis saya lepas karena kendala jarak. Secara kebetulan sekali, semester ini kuliah saya menggila. Saya mengontrak 23 sks plus praktikum 6 sks karena ada 2 mata kuliah yang disertai praktikum. Sungguh yang praktikum itu di luar dugaan sekali, mungkin karena saya kudet sama jurusan sendiri. Tapi ya sudahlah ya. Toh kuliah yang padat diimbangi dengan jarak rumah ke kampus dekat, dan saya nggak ada gawe. Hah, aslinya nggak ada gawe?

                Asli. Di rumah yang lama, saya banyak gawean. Mungkin karena seisi rumah berkegiatan semua ditambah nggak ada PRT, jadi yaa bagi2 tugas buat ngurus rumah. Di rumah yang sekarang, ada “super grandpa” yang ngurus rumah dari mulai masak, nyuci piring, sampe bersih2. Saya bener2 nggak dibolehin megang kerjaan rumah, kecuali nggak ketahuan. Jadi paling2 ngurus kamar sendiri, nyuci dan nyetrika baju2 sendiri. Dulu yang kalau lapar mesti masak sendiri sekalian buat orang serumah, sekarang mau makan tinggal ambil piring dan buka tudung saji. Hari minggu yang dulu adalah jadwal mengantar belanja ke pasar, lalu masak dan bersih2 rumah. Minggu yang sekarang adalah jogging. Malam yang dulu adalah melelahkan, sekarang malam yang fresh karena sempat tidur siang. Halaaah, hidup udah kayak dewa begini. (Eh, dewa begini gak sih?)

                Kalau dipikir2, fokus kuliah bener2 bagus seharusnya. Saya bisa kayak mahasiswa rata2 yang kerjaannya cuma kuliah, pacaran, maen. Nggak mesti pusing nyari uang kuliah, nggak mesti cape ngajar sana-sini. Waktu benar2 saya kuasai. Selesai kuliah, berorganisasi, saya bisa pakai buat olahraga yang dari sejak masuk kuliah emang jarang banget dilakukan. Sampai di rumah tinggal istirahat, maen gitar, nonton film, baca buku, online, sms-an, dan kegiatan2 gak jelas lainnya. Belajar? Ya harusnya saya punya banyak waktu buat belajar, tapi nyatanya enggak. Terlalu malas. Nah, di hidup yang nyaris dewa ini saya justru merasa kosong melompong. Mungkin karena nggak terbiasa, tapi ya itulah yang saya rasakan. Ya kosong, gitu aja.



No comments:

Post a Comment

komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)