Pekan-pekan ini kami sebut
pekan PLPG. Dosen-dosen pengajar banyak yang mangkir dari tugas wajibnya:
mengajar kami. Mereka sedang disibukkan oleh program yang jelas2 gak ada dasar
hukumnya, program bid’ah: PLPG. Hah, muak juga saya bicara tentang PLPG, bayangkan saja sejak semester 1 saya sudah dicekoki
sama isu-isu beginian. Dari mulai diskusi internal, diskusi publik, sampai
mewawancarai beberapa pejabat kampus tentang hal ini, walaupun saat itu belum
paham sekrusial apa masalah yg ditimbulkan PLPG. Dan ternyata, dilaksanakannya
PLPG benar2 menyakitkan buat saya. Gimana enggak, sertifikat profesional guru
dapat diberikan pada peserta PLPG hanya dengan mengikuti kuliah selama 9 hari.
Belum lagi guru yang basicly alumni
jurusan manapun, asal S1 dan pernah mengajar Matematika minimal 5 thn, bisa
dapat sertifikat profesional. Bayangkan, sarjana pertanian, sarjana ekonomi,
sarjana agama islam, semuanya bisa dapat sertifikat profesional guru matematika
asal memenuhi syarat2 tadi. Ya paling ditambah sedikit “amplop MOU”.
Menyakitkan bukaaaan? Gue kuliah 4 tahun aja masih harus nambah 2 semester buat
dapetin gelar pengajar profesional, Ya Tuhan. Gimana kualitas pendidikan mau
maju kalau tenaga pendidiknya cuma pura-pura profesional. Udah sih gitu aja -_-
Tunggu bahasan selanjutnya
tentang PLPG ya, mumpung sedang bernafsu.
No comments:
Post a Comment
komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)