Suatu hari berkeinginan untuk mencari ruang privasi buat
mewadahi ‘sampah-sampah’ ini. Sempat terbesit untuk membuat ‘tempat sampah’
(lagi) di dunia maya. Tapi, setelah dipertimbangkan dengan matang, kayaknya
repot juga bikin laman baru -,- blogspot ada dua, wordpress satu, tumblr
satu, semuanya gak keurus. Apalagi sejak mangkir dari ukm tulis-menulis dan
menyibukkan diri sebagai staf pengajar di beberapa lembaga privat, saya jarang
sekali buka laptop. Paling-paling sekadar bikin ppt buat tugas kelompok, pun
nggak lebih dari satu jam. Saking sok sibuk nya.
Iya, seperti memaksakan diri. Saya pikir kalo memang harus
di sini, kenapa nggak total saja sekalian. Salary ngajar dari pintu ke pintu
ini juga sangat menggiurkan. Dengan meluangkan 4 hari dalam seminggu, per-bulan
saldo rekening saya bertambah sekitar 800k. Lumayan pake banget kalo menurut
saya. Tapi, tetap saja masih ada yang menyumbat asa dan rasa puas di hati,
entah apa.
Ini agenda harian saya, ex-trip
Saya perjelas ya, ini ex-trip loh. Maksudnya di luar
perjalanan Setiabudi-Cibaduyut-Singgasana-Buah Batu. Di luar kemacetan lalu
lintas. Di luar jarak dan waktu yang ditempuh. Di luar tenaga dan peluh yang
terkuras. Di luar frustasi, depresi, ngadepin anak-anak didik yang polahnya
aneh-aneh.
Beberapa orang pernah berkata yang esensinya kayak gini
“Nggak usah kebanyakan ngeluh, kerjain aja”. Itu kata mereka yang menganut
lemma kerja berat + mengeluh = makin
berat. Untunglah, bagi saya ini bukan suatu keluhan, cuma sharing. Bagi
saya dan penganut lemma kerja berat + curcol
= plong :p
No comments:
Post a Comment
komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)