9/16/2012

U (P) I


Mangkir sejenak dari tugas makalah kurikulum pembelajaran, pendidikan kewarganegaraan, dan belajar-pembelajaran matematika. Bikin new blank document di ms. Word kemudian mulai bercerita.

Kemaren himpunan jurusan ngadain study banding ke Universitas Indonesia. Saya yang cuma numpang nama di jurusan beruntung bisa ikutan, walaupun di sana cuma ikut jalan-jalan, foto-foto, dan tidur dalam perjalanan. Dateng kampus disapa @dinadilopho dengan “good very morning” nya. Liat jam, memang baru menunjukan pukul 3 pagi. Barusan itu bukan sapaan pertama yg saya terima. Sebelas menit lalu salah satu anggota himpunan yang juga pernah menjadi senior saya, sempat menyapa dengan kalimat khasnya. “eh, siapa ya? anak matematika ya? Kok ga pernah liat ya?” tahu tradisi toleransi antar junior dan kaka tingkat, saya pun tersenyum simpul. Sueeer daah, cuma senyum, garuk-garuk, terus udah.

Si akang itu emang bercanda, tapi dia nggak tahu betapa compongnya saya melihat warga Himatika sekitar yang juga dengar, tertawa. Entah ngetawain apa *dalem hati --> pasti ngetawain gue.

Belum lagi empat geng rempong yang terdiri dari @riantiapr @Tagitagitgit @Septianiym @NRosmalia puas banget ngejekin lantaran belum mandi. “Idiih jorok” “Diniii, lu tau nggak jakarta tuh sepanas apa?” “Iya hoom, pasti keringetan” . nah sekarang saya tanya, siapa yang repot-repot mandi pake air Setiabudi jam dua pagi? Gilaa aja. Tanpa saya duga, kalimat barusan disusul pengakuan dari semua teman yang mendengar, “aku mandi kok” “aku juga” “mandi laah, lu mau mandi keringet apa besok” “loh din, kamu nggak mandi dulu?”. Yaudah lah, kenapa nggak pada ngasih tau harus mandi dulu, kalo memang mandi statusnya sepenting itu. Zzzz.

Makin ngerasa ciut di hadapan mereka. Makin gede aja perasaan sebagai orang asing di jurusan sendiri. Saya emang nggak punya kelompok bermain eksklusif disitu, pernah ikutan kegiatan himpunan cuma satu kali, nggak hafal nama beberapa orang yang nantinya satu bis dengan saya, nggak ngerti acaranya nanti ngapain aja, saya cuma mau ke UI, sesederhana itu saja. Kenapa tiba-tiba kontrol minder pribadi jadi kacau begini >,<

Sampe di UI, langsung sms @sasantichan, cuma nomor dia yang kepikiran =,=
“Santi banguuun, aku di UI nih”
Setelah merancang setengah matang tempat ketemuan, akhirnya kami pun dipertemukan, ceile.

 “Kita ke jembatan texas aja yuk”

Saya sebenarnya ingin sekali menginjakan kaki di koridor fisip (inget tahun lalu gagal masuk komunikasi UI), teknik (pernah juga ngincer teknik industri nya), dan sastra UI (ngarep ketemu Tsu Hok Gie), ngeliat langsung danau yang tertera di brosur (nazar terjun kesitu kalo masuk UI), juga naik bis kuning (yg ini iseng aja). Tapi kedatangan Santi dan vario nya saja sudah membuat saya lega. Jadi, pasrah deh dibawa kemana.

“Ini dia jembatan texas”
“terus kenapa disebut texas?”
“Loh, kan ini jembatan yang menghubungkan fakultas teknik dan sastra”
*dalem hati --> emang jodoh nggak kemana haha

“Ooooh, haha fotoin aku dong di jembatan tek-sas”
*setelah tahu makna tersiratnya, saya ubah tulisan texas menjadi tek-sas.

“Jepret. Jeprot. Jeprut.”  Jeng jeng!! Ini dia hasilnya..


 



Tek-Sas Bridge




Library


danau yang ada di brosur



bikun tua





Dan ini yang paling saya suka:


buang jaster



Descriptionnya: Kehidupan tidak di alam rencana, tidak di alam keluhan, tapi di alam tindakan :) Nice.

No comments:

Post a Comment

komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)