Perut Menari Di Madtari

Menjelang UTS, saya telah berikrar untuk tidak menampakan diri di sekre. Di Minggu pagi yang cerah, saya sudah berkutat dengan soal-soal kalkulus. Tak terasa, 6 jam sudah saya berhadapan dengan diktat bercover pink yang judulnya KALKUNYUK I, ups KALKULUS I. Isinya jelas se’unyu’ warna covernya :D

Penat pun tak kuasa kubendung. Limit-limit kekontinuan serta para X yang terdiferensial mulai mengaduk perut saya. MUAL!! Untuk itu saya memutuskan untuk berhedon sejenak.

From: Yuni Misdiantika

Subject: Anterin gue liputan yok

Gak perlu baca tanya kemana, dimana, sama siapa, mau apa, saya langsung checklist tawarannya :)

Kami pun berkeliling kota Bandung, membicarakan beberapa hal yang sebagian besar tidak penting. Sampai akhirnya, menjelang maghrib…

kudapan asik :)

“Din, lu mau tau tempat nongkrong anak-anak gaul gak?”

“Wah Yun, berarti kita gak boleh nongkrong di situ dongs?”

“Weits, kita kan anak gaul UPM”

“bener, bener, dimana?”

“Di Madtari aja”

Sesampainya di Madtari, kami berbincang mengenai beberapa hal yang kurang penting (lagi).

Tapi ada yang asik nih, ada beberapa menu di sini yang lumayan menantang. “Mie rebus keju kornet telor”. Terakhir sesorang menyantap ini, dia gak mau makan mie instan selama tiga bulan. Ckck

Saya? Coba yang biasa saja (karena murah), “Mie goreng keju”.

Oya, buat yang mau mampir ke Madtari juga, alamatnya di Jalan Rangga Gading 12, daerah Dago :)