12/19/2011

Kocek putih-abu, IM3 banget daah ..


“Murah apanya? Yang mahal banyak! Kamu juga salah tau!”, “Loh, kok aku?”, “Iya, kalo kamu nggak maksa aku buat beli provider yang katanya murah ini, duitku masih utuh!”, “Tapi…”, “Bruk!”. Ya, sore yang cerah itu diwarnai oleh pertengkaran aku dan sepupuku. Perang mulut yang cukup dahsyat turut meramaikan suasana salah satu rumah di komplek Kalijaga Permai ini. Sabtu 3 Mei 2009 itu, rumah memang  sedang kosong, hanya kami berdua yang beberapa menit lalu baru saja kembali dari salah satu counter HP di ujung jalan. Rasanya baru kemarin kejadian konyol itu terjadi, gini lo ceritanya….
Simcard ku tercebur bak mandi kemarin, saat aku lupa menaruhnya di saku seragam. Padahal, tanpa simcard di Nokia 3100 ku, aku bagai tak bernyawa, sama seperti handphone itu. Lalu, terbesitlah niatku untuk membeli simcard baru. Singkatnya, aku dan Putri, sepupuku, pergi ke FilloCell sore itu.
Sesampainya di sana, salah satu penjaga counter pun langsung menghampiri kami dan menawarkan semua jenis provider yang tersedia. Karena bingung, kuminta Putri untuk memilihkan provider sekaligus nomor baru untuk ku . Mengingat hanya ada 1 lembar uang sepuluh ribuan di saku jacket, aku pun berpesan kepada Putri agar memilih perdana yang paling murah. Ternyata, Putri memilih IM3 dengan nomor 085xxxxx untuk ku. Saat kutanya, kenapa IM3? Dengan gaya sok salesgirl, Putri memaparkan alasannya. Ya, kesimpulannya sih murah. Well, akhirnya kami pulang.
 Di rumah, aku langsung menelanjangi Nokia 3100 ku dan memasukkan simcard baru tadi. Setelah register dan berhasil, aku langsung mengetes semurah apa sih IM3? Buka menu, applications,  select application, Opera mini dan jempolku pun mulai beraksi. Plastik pembungkusnya belum kubuang karena mataku terasa segar saat melihat tulisan INTERNET Rp 1/kb tertera disitu. Tapi, SURPRISE…  akun facebook ku tak berhasil kubuka.” Boro-boro, ke GOOGLE  aja nggak bisa”. Aku pun mengecek settingan GPRS HP ku yang ternyata “indosat GPRS always on”. Ku otak-atik terus sampai rasanya ingin ku banting HP “jebot” ini. Tapi, daripada itu, aku lebih memilih marah-marah pada Putri.
“Putraaaiii, kamu gimana sih katanya murah, login aja nggak bisa… blablabla”, dan dimulailah perdebatan sengit itu. Hihi, tapi akhirnya aku malu sendiri. Setelah menutup perdebatan kami, aku langsung masuk kamar dan berniat curhat pada salah satu temanku, ia pengguna IM3 juga. Aku pun mengirim sms yang mencapai kurang lebih 400 karakter atau sekitar 3 link. Tanpa disadari, akhirnya kami pun melakukan aksi ‘sms-an’. Setengah jam berlalu, setelah membalas sms terakhir, ku tekan *388# untuk mengecek pulsa. Dan, WAW! Pulsaku masih Rp 4800 sekian. Merasa aneh dan nggak percaya, aku pun bergegas mengisi pulsa Rp 5000. Kali ini wajar, tentu saja pulsaku bertambah. Tapi setelah kupakai untuk sms-an lagi, hal tak wajar terulang lagi, pulsaku nggak berkurang. Yang lebih mencengangkan, aku bisa login ke akun facebook ku.
Ya, hal-hal yang nggak wajar memang bisa jadi wajar untuk para pengguna IM3. Internet beneran Rp 1/kb, dapat 100 sms gratis setelah mengirim 1 sms saja, telepon murah, nggak kudu repot register ke paket-paket murah.  Pokoknya, kocek putih-abu IM3 banget daahh …

No comments:

Post a Comment

komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)