3/06/2017
its gonna be a long March
Maret masih awal-awal ini. Masih tanggal muda. Iya, artinya akan bertambah tua. Tapi hanya tanggalan yg immortal, ia akan kembali muda di bulan berikutnya. Tapi akan sangat lama. Maret ini masih panjang. Tidak, aku tidak menunggu April, atau menunggu siapapun - seperti yang biasa kulakukan. Justru yg kutunggu adalah Maret. Aku menunggu bukan berarti aku berbahagia atas kedatangannya. Iya, aku berbahagia karena salah satu kawanku, bahkan dua, sedang berbahagia. Tapi ada yang lain yg menyertai rasa bahagiaku. Mungkin aku waswas, mungkin gelisah, mungkin takut, mungkin menyesal, mungkin rindu, mungkin haru, entahlah. Hanya saja aku menjadi tidak seceria Pebruari. Aku seringkali linglung. Lalu kesehatan mulai terganggu, fisik dan psikis. Kata orang aku galau aja. Aku enggak galau, kenapa harus galau? Orang-orang itu sok tahu, aku aja engga tahu aku kenapa. Kalo kamu bilang aku butuh piknik, kamu juga sok tahu. Aku main terus sepanjang weekend sampai-sampai gajiku habis. Saldo ATM menipis. Aku belanja apa saja yang aku suka. Mana ada aku kurang piknik? Kata orang aku butuh teman. Sok tahu juga itu. Temanku banyak walau kita susah ketemu. Aku gak kesepian kalu malam. Ngobrol via medsos dengan siapa saja sampai hapeku mati. Lalu kenapa? Jangan bertanya karena sudah kubilang aku engga tahu. Tapi prediksiku aku ini sedang kecewa atas pengharapan yang kubangun sendiri. Aku sedang iri atas rahmat Tuhan yg diberikan kepada orang lain. Aku sedang merasa menjadi rembetuk di dunia seluas ini. Dan itu tidak baik. Sungguh...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)