5/15/2016

Berjualan Rock Coffee di CFD

Ilmu itu gak melulu soal angka. Soal apa yg dibaca dan ditulis. Justru ilmu yg terlampau sering luput dari kesadaran kita adalah yang sering kita temui dalam keseharian.



Bulanan sudah saya membantu bisnis orang tua: berjualan kopi blender. Seminggu sekali kami buka lapak di kawasan CFD di kabupaten cirebon. Produk mirip-mirip minuman blend lainnya ini hasil frenchise dari si Om yang sudah menahun menjalani bisnis tersebut.

Berjualan minuman blend rupanya gak semudah yang dikira. Sehari sebelum berjualan banyak juga yg mesti disiapkan. Misalnya aki yang mesti full charge, belanjaan seperti kopi dan bahan topping, juga cup dan sedotan. Bahan topping produk kopi blender ini diantaranya adalah astor, whiped cream, choco chip dan coklat feeling. Untuk whiped cream dan coklat feeling tentu masih harus dibuat dulu.

Pembuatan whiped cream berawal dari bubuk whiped yang dimasukkan ke dalam wadah, lalu ditambah air dingin dengan perbandingan 1:2. Kemudian kocok dengan menggunakan mixer selama -+ 20 menitan. Tergantung sih, pokoknya sampai cream mulai agak kental bahkan teksturnya hampir seperti es krim. Sedangkan pembuatan coklat cair, cukup larutkan coklat feeling dalam larutan air panas sampai sesuai dengan kekentalan yg diinginkan. Selanjutnya, whiped cream diwadahi dalam plastik segitiga, sedangkan coklat dalam botol-botol plastik. Lalu keduanya tinggal dimasukkan kulkas untuk dibawa esok pagi.

Persenjataan yang harus dibawa juga tidak kalah riweuh, ada seperangkat blender, aki dan inverternya, galon berisi air, dan jangan lupa es serut. Untuk wawadahan besar lainnya sengaja ditinggal di sana.

Buka lapak di CFD bagi sebagian orang merupakan perjuangan. Bagaimana tidak, kita harus berebut memasang tenda sedini mungkin sebelum orang lain. Misalnya tenda saya, dipasang dan disiapkan sejak jam 3 pagi. Tentu bukan oleh saya, kami membayar pesuruh untuk mengurus balap-balapan buka lapak itu. Jadi, ketika kami sampai di CFD sekitar  pukul 6 pagi, lapak kami sudah siap.

Nah saatnya eksekusi. Saya ini jualan kopi yang notabenenya memang diminum pagi-pagi. Tapi kopi saya ini kopi blender dengan berbagai varian rasa dan diberi topping. Siapa yang mau beli pagi-pagi? Jawabannya adalah: banyak.
Pengunjung CFD sudah mulai berdatangan ke stand kami sejak pukul 7 atau 7.30. Saya hampir tidak duduk sampai sekitar pukul 10 untuk melayani pelanggan. Wow kan? Makanya sepulang berjualan biasanya saya tidur sampai sore. ha ha ha.

Jadi begitulah uraian panjang tentang apa-apa yang ada di balik berjualan kopi blend. Ternyata tidak sesederhana memblender, menambahkan air/es, menghias dengan topping, dan memberikan uang kembalian. Di balik itu semua, ada persiapan yang matang juga fokus yang gak boleh salah. Rasa apa, punya siapa dan pesan berapa. Belum lagi harus meladeni pembeli yang bawel karena tidak sabaran. Mungkin mereka lupa kalau tangan saya itu cuma dua. He he he.

Betewe, tulisan panjang ini didasari oleh ditinggalnya saya oleh Mamake ke Tangerang. Jadilah saya harus menyiapkan semuanya sendiri. Baru terasa, gak ada Mamake itu sungguh merepotkan. Love you to the moon and back, Mom.

No comments:

Post a Comment

komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)