Memori

Kamu salah. Diperlakukan terlalu spesial membuatku merasa bersalah. Bagimu, aku cukup menjadi diriku. Tapi kamu, tak pernah membuatku merasa cukup. Semua kebaikanmu beralasan. Semua kebaikanku hanyalah sebagai balasan. Waktu menebar jarak dan dengan sendirinya melahirkan perbedaan di antara kita. Aku dan hidupku. Kamu yang menjadikanku kehidupan bagimu. Memberi itu mudah. Memberi tanpa harap kembali yang susah.

Kamu kalah. Melawan rindu pada sesuatu yang tak pernah ada. Berharap pada hati yang tak seorang pun tahu ke mana ia akan jatuh. Betapa pun kuat usahamu merasuki jalan pikiranku yang rumit dan buntu, kamu akan selalu kalah. Hingga akhirnya kamu tahu, sang waktu memang sekejam itu. Ia takkan membiarkanmu bersama segala memori tentangku hidup selamanya. Karena saat kamu mencoba kembali, aku sudah tak ada lagi.