Ini sudah memasuki bulan ke enam aku terbaring di ruang perawatan.
Sekaligus bulan ke enam, aku menjadi seorang imigran dari sorga.
Ya, sampai saat ini pun aku ingin sekali memprotes,
Mengapa kami yang selalu jadi korban?
Dibuang ke jalan dan ditelantarkan..
Katanya kami jiwa-jiwa yang suci
Tapi mengapa diusir ke bumi?
Katanya kami bukanlah dosa
Tapi mengapa lahir dari rahim para pendosa?
Aku ingin sekali berontak, memaki dan mencaci
Tapi aku masih tetap diam
Terbujur lemah dan tak berdaya
Kata lelaki yang disapa dokter,
Keadaanku mulai membaik
Berat badanku mencapai 5,6 kilo
Tapi aku tak pernah merasa baik, Dok.
Sesekali orang datang, menggendongku dan memberi susu
Beberapa kali ada yang datang dengan belas kasih, dan kotak hitam berlensa
Buat apa? Aku tak perlu belas kasih.. Aku tak suka difoto..
Aku hanya sedang mencari,
Mana malaikat bumi yang akan mengadopsi?
Tuhan bilang di bumi ada malaikat yang bahkan rela mati demi hidupku
Apakah ia yang kulihat wajahnya pertama kali saat sampai di bumi?
Pasti bukan..
Malaikat takkan tega membaringkanku di tumpukan sampah,
lalu meninggalkanku tanpa bicara kapan akan kembali
Dan saat ku membuka mata di hari berikutnya, ia tetap tak kembali
Apakah aku kotor? Apakah aku virus?
Mengapa tak ada orang yang mau mengadopsiku?
Apakah semua manusia begitu anti padaku?
Tuhan, apa salahku?
Aku takkan lelah bertanya..
Meski di bulan ke enam sekali pun
Tentang untuk (si)apa aku di sini
Juga tentang mengapa mereka memanggilku ODHA
*Beberapa kalimat untuk hari HIV/AIDS sedunia. Terimakasih kepada media yang begitu gencar mengeksploitasi Aku, bayi ODHA asal Sidoarjo, lewat pemberitaan. Istilah imigran dari sorga diadopsi dari bio twitter Pidi Baiq tanpa izin dan surat-menyurat yang resmi. Semoga Tuhan berkenan.
Waah.. Semoga bisa jadi bahan renungan untuk kita semua.. -_-a
ReplyDeleteAamiin..
aamiin :) semoga bayi-bayi odha dipertemukan dgn malaikatnya.
DeleteInspiratif sekali,sukses ya mbak :)
ReplyDeletetrims.. aamiin, you too :))
Delete