Setahun
lalu, saat orang2 di sekitar saya sedang keranjingan gadget-gadget serba
pintar, saya membeli ponsel yang menurut saya cukup pintar: Cross PD5. Ponsel
dengan resistive touchscreen yang pernah saya bahas di tulisan
sebelumnya ini, sekarang jadi begini:
Ini gara2 isengnya saya emang udah
keterlaluan. Jadi, saking asyiknya saya internetan di laptop, dengkul kaki saya
yang jelas2 nindihin handphone, sampai males banget digerakin. Jadi ya begitu
akibatnya. “LCDnya pecah,” itu kata mbak-mbak di Cross Center saat saya datang
ke sana, tepatnya di ITC Kosambi blok G. Oya,
Sebelum saya sampai ke alamat barusan, saya sempat tanya2 ke beberapa counter handphone di BEC, tak terkecuali
counter dimana saya membeli gadget ini. Saya menanyakan separah apa kondisi
Cross PD5 saya, dan bagaimana saya bisa menyembuhkannya. Sebagian besar dari
mereka menolak melayani, katanya “maaf mbak, kalo hp china kita gak bisa”.
Wuih, pernyataan yg amat sangat BIASA dengan intonasi yg amat sangat STANDAR.
Ternyata diskriminasi sudah merambah kemana-mana termasuk industri satu ini, ya kalo hp gue hp china terus kenapa?
Parahnya itu, mereka jelas menjual berbagai gadget buatan China, Heu. Yaudah
lah ya, akhirnya saya terus bertanya kepada rumput yg bergoyang, loh? Ya kepada
counter2 lain yang saya temukan disitu sampai akhirnya ada yang menyarankan “ke
Cross Centernya aja mbak, di
Kosambi”. Saat saya tanyakan dimana tepatnya, dia jawab nggak tau. Saya pun
melengos dari situ tanpa lupa berterimakasih sebelumnya.
Keesokan
harinya, saya melanjutkan pencarian, setelah googling dimana lokasi cross
center berada. Dari hasil gooling saya – atau mungkin kalian juga – menemukan
alamat berikut: Ruko Segitiga Emas Kosambi Blok F No.
9, Jl. Ahmad Yani, Bandung
Saya
nggak pernah ketemu Om Google sebelumnya, tapi saya selalu percaya sama setiap
informasi dari dia, itu polosnya saya -.-
Akhirnya, tanpa pikir panjang saya
pun langsung meluncur ke alamat tadi ditemani seorang teman, panggil saja Eclarasi. Sesampainya disana, ternyata di pintu ruko
tersebut tertulis Cross Center sudah pindah ke ITC
Kosambi blok G (nomor rukonya saya lupa). Jadi, ternyata ruko yang di
Segitiga Emas itu Advance Center, tadinya memang serumah dengan Cross Center,
tapi sepertinya mereka sudah bercerai sejak awal Oktober lalu. Dengan masih
penuh semangat, saya pun pergi ke ITC Kosambi.
“LCD buat cross tipe ini agak mahal,”
kata mbak nya lagi. Harganya bisa mencapai Rp130 ribu, belum lagi kalau
touchscreen nya juga hang biaya
servicenya bisa sampai Rp299 ribu. Tadinya, saya pikir daripada saya spend budget lebih besar lagi buat beli
hp baru, ya saya ganti aja LCD hp saya. Tapi, ketika teman saya, panggil
saja Egi, memperingatkan lewat pesan singkatnya:
“Jangan, mahal segitu mah. Mending beli baru, tapi nanti. jangan buru2”. Maka saya pun pulang dan tidak jadi ganti LCD
baru.
Nah, untuk sementara, saya pakai
dulu hp lama sambil nabung buat beli hp baru. Berhubung hp saya ini rada
pintar, jadi walaupun LCD bagian atasnya blank setengah, saya masih bisa
menggunakannya. Sama kayak gadget touchscreen
lainnya, hp saya juga dilengkapi fitur rotation.
Jadi saya bisa putar2 180 derajat kalau ada bagian yang gak kelihatan. Pintar
kan? Yaa walaupun saya jadi sering typo saat mengetik pesan singkat dan
dibilang anak alay baru sama teman2 :)
No comments:
Post a Comment
komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)