4/23/2012

What's in your head, ZOMBIE!

Belum bisa dinilai fanatik, tapi saya memang sedang menggilai zombie (baca: dibuat gila oleh zombie). Bukan karena plants vs zombies yang sampai menit ini baru menginjak level 2-4, atau efek menonton zombieland yang mengocok perut dan bikin dahi semakin kerut. Bukan juga karena cranberries yang teriak-teriak lantaran zombies dengan tank, senapan dan bom terus menghantui sejak 1916. Its all about zombies, what kind of livingthings they are, and why they must be appear ruggedly.


Sebuah referensi mengatakan:
Zombie muncul pertama kali di Haiti, Kepulauan Karibia. Mereka ini manusia yang menyerupai hantu, tetapi tetap dalam wujud manusia seperti biasa. Dengan penampilan yang sedikit gloomy, selebihnya mereka juga dapat bergerak, makan, mendengar, dan berbicara. Dan biasanya mereka dijadikan budak.

Sedangkan menurut Wikipedia bahasa Indonesia:
Zombie adalah sebutan untuk mayat hidup dalam sistem kepercayaan Voodoo, orang Kreol dan Afrika-Karibia. Zombie adalah manusia dengan roh yang sudah dicuri lewat cara supranatural atau perdukunan dan dipekerjakan sebagai budak yang mengabdi pada "majikan zombie" di perkebunan terpencil (mungkin ini yang melatarbelakangi lahirnya game plants vs zombies).

Zombie dalam cerita rakyat :
Di abad pertengahan orang-orang Perancis percaya arwah orang meninggal bisa kembali ke bumi dan menghantui orang hidup. Mayat yang bangun dari kubur biasanya datang membunuh orang-orang untuk membalas dendam. Sewaktu malam tiba, di makam-makam berkeliaran zombie berbentuk kerangka manusia atau mayat yang sudah kurus dan lemah.

Sedangkan zombie berdasarkan literatur dan fiksi:
Zombie biasanya digambarkan sebagai sosok mayat membusuk dengan kecerdasan rendah dan berjalan terseok-seok, namun punya selera makan daging manusia. Pada beberapa kasus, zombie lebih mengincar bagian otak manusia untuk disantap.
Plot cerita yang paling umum berkisar pada serbuan zombie yang tidak terkendali. Sekelompok orang yang selamat berusaha menghentikan penularan zombie. Ya, dalam berbagai karya fiksi, zombie bisa menular ke orang sehat lewat gigitan atau cakaran zombie. Korban serangan zombie biasanya langsung tewas dan berubah menjadi zombie.

Nah, dalam perspektif farmakologi, seorang ahli etnobotani Kanada, Wade Davis, mengatakan bahwa zombie adalah semi manusia, artinya manusia setengah hidup. Ia juga mengklaim bahwa zombie bukan tokoh fiktif dan memungkinkan untuk diciptakan. Kondisi zombie dapat dicapai dengan membuat seseorang hampir mati dan gila sekaligus agar bisa dikendalikan. Pertama-tama, tubuh manusia itu akan dibuat hampir mati dengan campuran kulit katak dan ikan puffer yang dioleskan pada kulit. Campuran ini membuat nafas dan detak jantung melambat. Lalu mereka dikuburkan dan 8 jam kemudian digali lagi sebelum mereka benar-benar mati. Setelah itu, korban dibuat gila dengan dipaksa memakan pasta dari daun datura. Dengan ini mereka akan lupa diri.

Sehebat itukah Nyonya Puff?

Masih ingat dengan guru menyetir Spongebob? Nyonya Puff, sejenis ikan buntal atau dikenal juga dengan nama fugu, merupakan makanan lumrah di Jepang. Dalam tubuhnya, mengandung Tetrodoksin, racun mematikan yang dapat membuat manusia berada dalam keadaan hampir mati untuk beberapa hari, tapi terus dalam keadaan sadar, hanya dengan dosis 1mg.






Mengapa pasta dari daun Datura?
Genus Datura bersifat halusinogen dan membuat orang menjadi tidak memiliki kemauan sendiri. Ini memungkinkan orang untuk dapat diperbudak orang lain.







Bagi saya sendiri, zombie adalah seonggok daging tanpa otak,  seonggok otak tanpa pikiran, atau bahkan seonggok pikiran tanpa bisa diprediksi apa yang ia pikirkan. Dan menyebalkan itu ketika kita diperdaya oleh berbagai spekulasi yang kita ciptakan sendiri demi memecahkan misteri dibalik kepala botak, jelek, dan bau itu.





*memposting ke blogger, lalu melanjutkan level 2-5 plants vs zombies

No comments:

Post a Comment

komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)