5/10/2016

Sebuah Pertemuan


Tiada yang tahu apa arti sebuah pertemuan. Setelah masing-masing dari kita mengarungi perjalanan panjang, kemudian dipertemukan pada suatu persimpangan, kita pun bebas memilih untuk pergi, atau tinggal, tanpa paksaan.

Ada orang yang dengan tabah memupuk rindunya hingga demikian subur, menanti sebuah pertemuan dengan seribu harapan baik. Menjalani 25 jam sehari, 8 hari seminggu, begitu rupa lamanya. Hingga pertemuan yang dijanjikan Tuhan pun datang pada suatu waktu. Ia bahagia bukan kepalang. Bibirnya terkatup rapat hingga tak ada satu patah kata pun keluar dari sana. Ia benar-benar ingin mencari arti pertemuan itu tanpa ucap, tanpa lidah yang sering kali berbohong. Tapi waktu memang pencemburu. Pada akhirnya setiap pertemuan akan dipisahkan oleh waktu, dan oleh ia sendiri. Lalu apa yang disisakannya? Sebongkah harapan baik yang tidak pernah terwujud sama sekali. Berhektar-hektar rindu yang tumbuh semakin subur. Dan tatapan mata seseorang yang dengan damai mengucapkan selamat tinggal, untuknya, dan untuk pertemuan itu.

Tiada yang tahu apa arti sebuah pertemuan. Setelah masing-masing dari kita mengarungi perjalanan panjang, kemudian dipertemukan pada suatu persimpangan, kita pun bebas memilih untuk pergi, atau tinggal, tanpa paksaan.

Dan Aku memilih pergi.

No comments:

Post a Comment

komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)