Akhir-akhir ini sedang tidak enak hati. Beberapa teman
tiba-tiba menghilang tanpa sebab yang saya ketahui pasti. Keluarga terbelah
berkubu-kubu, saya terperangkap dalam kubu yang lain. Kubu yang saya buat
sendiri. Tiba-tiba saja muak menulis, cerita saya terbatas, tidak otonom, tidak
bebas. Padahal, sahabat paling setia adalah diri sendiri, dan sekarang, saya
memusuhinya tanpa alibi.
Ini bukan pertama kalinya saya merasa penat dan sendiri.
Tapi penat itu tambah bobot setiap kali hadir. Kadang saya ingin lari, tapi
bukan lagi hutan atau pantai. Kali ini ke gunung. Melenggang seringan angin,
berarak bersama awan, menertawakan apapun yang ada di bawah.
Saya ingin pergi sebentar saja, cukuplah sendiri. Tanpa jiwa
dan raga, hanya saya. Menghilang tapi tak sampai lenyap. Lalu kembali bersama
sore dan hujan. Mereka sepadan. Beruntung sekali Bandung sore selalu hujan,
jadi saya bisa pulang ke pangkuan realita. Selamat sore, hujan. Selamat hujan,
sore.
No comments:
Post a Comment
komentar capruk anda akan muncul setelah dimoderasi admin :)