“Muntah Angka” satu-satu nya yang
kubayangkan ketika melihat namaku terpampang sebagai maru di jurusan
Pend.Matematika, UPI . Dan ternyata itu
bukan sekadar hipotesis belaka, nyatanya, aku memang mual dengan mata kuliah
umum dasar yg diberikan, khususnya sejak kemunculan simbol-simbol imaginer
seperti integral, limit bersama tetek bengeknya. Simbol-simbol yg tak mungkin
ditemui saat kita hendak menyebrang jalan, membantu korban bencana alam,
meracik obat untuk pasien, membantu persalinan ibu hamil, melacak teroris,
bahkan menggarap sawah. Tak aneh jika sampai detik ini, menjadi mahasiswi
matematika bukanlah suatu kebanggaan bagiku. Nama besar FPMIPA yang “harum
mewangi sepanjang hari”, justru malah mebuat hidungku kempis.
“Tekadku sudah bulat, ini bukan
rumahku, bukan lingkunganku, bukan hidupku, melainkan ambisi orang tuaku sejak dulu”
Aku tak mungkin menipu diriku
sendiri. Kejam sekali rasanya jika kita harus mencintai sesuatu yg sama sekali
tidak kita suka. Apapun alasan yg mereka kemukakan demi agar aku tetap di sini,
tak akan mematahkan teoriku tentang kepalsuan matematika. Dunia penuh
kepura-puraan tanpa didasari kejadian-kejadian alamiah yang jelas. Angka-angka
itu hanyalah rekaan para matematikawan. Akan menjadi pribadi terkonyol di dunia
jika kuhabiskan jatah umurku hanya untuk menghitung suatu ketidak nyataan.
Masih banyak hal yg jauh lebih menarik dipelajari dalam kehidupan ini. Aku
pilih ilmu-ilmu terapan yg dapat langsung dinikmati dan dirasakan keberadaannya.
Bukan ilmu abstrak yang hanya membuat kepala mereka botak.
Dan kini kembali kutegaskan:
“Tekadku sudah bulat, ini bukan rumahku, bukan lingkunganku, bukan hidupku, melainkan ambisi orang tuaku sejak dulu”
nb: tulisan ini dibuat penulis dalam keadaan sesadar-sadarnya untuk memenuhi tugas training pers & jurnalistik -----> membuat essay dengan judul : Mengapa aku harus pindah jurusan?
Kalo masalah pake hati apa enggak nulisnya, masih dalam tahap perenungan (✿◠‿◠)
terlepas dari nulis pke hati atau g (yg psti sih ngetik pke jari ya. hehe) memang iya d bangku kuliah lebih dominan rasa menyukai bidang/jurusan nya, ngerti ga ngerti klo emg udah suka bakal tetep semangat. namun yg pasti setiap ilmu memiliki manfaat, walaupun ma-te-ma-ti-ka ga ada kaitan langsung dgn menyebrang jalan, membantu korban bencana alam, meracik obat untuk pasien, membantu persalinan ibu hamil, melacak teroris, bahkan menggarap sawah, hehe tp pasti ada manfaat pd bidang lain, ex : mengajar mtk / dosen mtk / guru besar mtk yg ilmu nya selalu dibutuhkan olh org lain. so...apapun perenunganmu segera putuskan dan yakini :)
ReplyDelete:D exactly. terimakasih sudah mampir paketu mpk :D
Deleteah gak konsisten lu din, ayo semangat!! hehe
ReplyDeleteweits, jadi manusia itu mesti dinamis hahaha
Deleteokayyyy thx :D